TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
Disusun oleh :
Nama : Fitri Dwi Larasati
NPM :16430006
Mata Kuliah :Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pengampu :
Setyasih Harini, SIP, Msi
Universitas
Slamet Riyadi Surakarta
2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya merupakan simbol peradaban.
Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa,
maka peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu untuk punah.
Disini, saya
mencoba untuk peduli dengan budaya dari mana kami berasal yaitu jawa. Dengan
keterbatasan ilmu dan pengetahuan, kami mencoba merangkum berbagai tulisan yang
berkaitan dengan budaya Jawa dari berbagai sumber
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Sejarah
Singkat
Museum Radya Pustaka yang terletak
di Solo merupakan museum tertua di Indonesia.Museum ini berada di Jl Brigjen
Slamet Riyadi, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.Museum Radya Pustaka
didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV tanggal 28 Oktober 1890, saat masa
pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IX.KRA Sosrodiningrat IV kala itu menjabat sebagai pepatih dalem keraton Surakarta.Radya Pustaka berasal dari kata "Radya" yang berarti keraton atau negara, sedangkan "Pustaka" berarti perpustakaan. Radya Pustaka memiliki makna sebagai perpustakaan keraton atau perpustakaan negara.
Museum Radya Pustaka yang terletak di Solo merupakan museum tertua di Indonesia.Museum ini berada di Jl Brigjen Slamet Riyadi, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.Museum Radya Pustaka didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV tanggal 28 Oktober 1890, saat masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IX. KRA Sosrodiningrat IV kala itu menjabat sebagai pepatih dalem keraton Surakarta.
Radya Pustaka berasal dari kata "Radya" yang berarti keraton atau negara, sedangkan "Pustaka" berarti perpustakaan. Radya Pustaka memiliki makna sebagai perpustakaan keraton atau perpustakaan negara.
STATUS HUKUM
Museum Radya Pustaka tidak berada di bawah naungan Dinas Purbakala maupun Dinas Pariwisata Pemerintahan Daerah setempat namun berstatus yayasan. Yayasan ini bernama Yayasan Paheman Radyapustaka Surakarta dan dibentuk pada tahun 1951. Lalu untuk tugas pelaksanaan sehari-hari dibentuk presidium yang pertama kalinya pada tahun 1966 diketahui oleh Go Tik Swan atau juga dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro.
Halaman Depan
Di
halaman depan, di depan gedung museum, para pengunjung akan menjumpai sebuah
patung dada R. Ng. Rangga Warsita. Ia adalah seorang
pujangga keraton Surakarta yang sangat termasyhur dan hidup pada abad ke-19. Patung ini diresmikan oleh presiden Soekarno pada tahun
1953. Di depan dan di belakang patung ini terdapat prasasti
yang menggunakan aksara Jawa.
Lalu di serambi museum ada beberapa meriam
beroda dari masa VOC yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18. Sementara itu
ada pula beberapa meriam-meriam kecil milik Keraton Kartasura. Selain itu
terdapat pula beberapa arca-arca Hindu-Buddha. Antara lain terdapat arca Rara
Jonggrang yang artinya adalah “perawan tinggi” namun sebenarnya adalah arca
Dewi Durga. Selain itu ada pula arca Boddhisatwa dan Siwa. Arca-arca ini ditemukan di sekitar daerah Surakarta
Koleksi
Museum Radya Pustaka memiliki koleksi yang
terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang
banyak dicari itu di antaranya mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwono IV yang isinya antara lain mengenai petunjuk
pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta bernamaYasadipura I yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana.
Pada 18 November 2007, Kepala Museum Radya
Pustaka, KRH Darmodipuro (Mbah Hadi) ditahan pihak kepolisian sebagai tersangka
dalam kasus hilangnya sejumlah koleksi museum, antara lain lima arca batu
buatan abad ke-4 dan 9 yang dijual kepada pihak lain dengan harga Rp 80 juta-Rp
270 juta per arca. Penyelidikan menunjukkan bahwa koleksi museum yang hilang
diganti dengan barang palsu. Dua hari kemudian, polisi
menggeledah rumah pengusaha Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto di Jakarta dan menemukan lima arca yang hilang
dari museum.
Ada koleksi
menarik bernama Canthik Perahu Rajamala, yaitu hiasan pada haluan perahu pesiar
istana yang mengambil simbol tokoh pewayangan bernama Raden Rajamala, dibuat
oleh putera mahkota pada masa Susuhunan Pakubuwono IV yang kemudian dinobatkan
sebagai Pakubuwono
Di dalam lemari kaca adalah koleksi keramik dan gerabah dalam jumlah yang cukup banyak. Keramik Cina adalah sebagian dari koleksi museum yang telah dicuri dari museum.
Di dalam kotak kaca koleksi uang kuno
Koleksi wayang topeng dalam lemari
kaca
LAMPIRAN
Hasil Wawancara
Narasumber
Nama : Soemarni Wijayanti (Mbak yanti)
Pewawancara : Halo selamat siang mba maaf menggangu
Narasumber : Iya , selamat siang
Pewawancara : Saya Fitri mahasiswi dari Universitas Slamet Riyadi mendapat tugas untuk mencari narasumber untuk diwawncarai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan budaya. Boleh saya minta waktu mbak ?
Narasumber : Oh iya dek , silahkan
Pewawancara : Langsung saja ya mbak , .Bagaimanasih cara mempertahankan eksistensi seni tradisional jawa akibat kuatnya pengaruh budaya asing menurut anda
Narasumber : Menurut saya , Masyarakat seharusnya memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati
diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu
daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan
menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media,
mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta
pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan
dan kesatuan bangsa. Melalui Pementasan – Pementasan dan tentunya lewat
peran pemerintah yang besar. Menyelenggarakan
mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah agar putra putri bangsa memiliki
jiwa yang cinta budaya
Pewawancara
: Lalu bagaimana Bagaimana cara anda untuk menjaga
dan melestarikan seni tradisional jawa?
Narasumber : Kalau saya, sya akan menonton
pementasan-pementasan seni tradisional ataupun pertunjukan yang berkaitan
dengan budaya khusunya budaya jawa tari-tarian , pewayangan dll.
Pewawncara : Oh baiklah terima kasih
atas waktu anda untuk ilmu dan waktunya mba selamat siang.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar